Gambar 6.6 melukiskan sebuah titik partikel yang bermassa m sedang melakukan gerak rotasi
dengan jari-jari lintasan R dan dengan kecepatan v. Arah kecepatan sebuah titik partikel yang
melakukan gerak rotasi pada suatu titik merupakan arah garis singgung di titik tersebut.
Selama titik partikel melakukan gerak rotasi, karena mempunyai massa dan kecepatan maka titik partikel tersebut mempunyai momentum.
dengan jari-jari lintasan R dan dengan kecepatan v. Arah kecepatan sebuah titik partikel yang
melakukan gerak rotasi pada suatu titik merupakan arah garis singgung di titik tersebut.
Selama titik partikel melakukan gerak rotasi, karena mempunyai massa dan kecepatan maka titik partikel tersebut mempunyai momentum.
Momentum yang dimiliki oleh titik partikel yang melakukan gerak rotasi disebut dengan momentum sudut (momentum anguler), yang diberi lambang dengan L. Besar dari momentum sudut dinyatakan dengan persamaan:
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
R = jari-jari lintasan (m)
L = momentum sudut (kg m^2/s)
Dari persamaan L = m . v . R didapat m . v = p (momentum linier) sehingga didapat:
p = momentum partikel
R = vektor posisi partikel
Arah momentum sudut dapat dicari dengan aturan tangan kanan yaitu ketika kita mengepalkan keempat jari kita dari arah R ke arah P maka arah ibu jari menunjukkan arah momentum sudut L. Lihat gambar 6.7 di bawah ini:
0 comments:
Post a Comment