Gambar 6.12 melukiskan sebuah partikel bermassa m yang diberi gaya F tegak lurus jari-jari (R). Menurut hukum Newton benda akan dipercepat dengan percepatan searah dengan gaya. Percepatan ini dinamakan percepatan singgung (at). Hubungan antara gaya dan percepatan ini
adalah: F = m . at
FR disebut momen gaya (σ) yang bekerja pada partikel yang berotasi dengan jari-jari R dan mR^2 disebut momen inersia partikel yang bermassa m dan berotasi dengan jari-jari R. Dari persamaan F . R = m . α . R2 diperoleh:
Persamaan ini mirip dengan Hukum II Newton (F = m . a). Dalam hal ini τ berperan seperti gaya pada gerak translasi, τ berperan seperti percepatan pada gerak translasi dan I berperan sebagai massa pada gerak translasi. Dengan demikian semakin besar nilai dari I semakin sulit
benda itu berotasi. Bagaimana dengan besaran yang lain pada gerak rotasi? Misalnya energi
kinetik rotasi
Jika kita hubungkan dengan gerak rotasi v = ω . R maka energi kinetik partikel bermassa m yang melakukan gerak rotasi dapat dinyatakan:
Dalam hal ini ω berperan seperti kecepatan pada gerak translasi. Dari uraian di atas jelas ada hubungan antara gerak translasi dan gerak rotasi dan hubungan tersebut dapat Anda lihat pada tabel 6.2 berikut.
Tabel 6.2 Hubungan antara gerak rotasi dan translasi
0 comments:
Post a Comment